Rabu, 26 September 2018

AGEN HAYATI “PERBANYAKAN AGEN HAYATI DARI JENIS CENDAWAN DENGAN MEDIA PADAT”


AGEN HAYATI
“PERBANYAKAN AGEN HAYATI DARI JENIS CENDAWAN DENGAN MEDIA PADAT”


            Konsep Pengndalian Hama Terpadu (PHT) muncul dan berkembang sebagai koreksi terhadap kebijakan pengendalian hama secara konvensional yang bertumpu pada penggunaan pestisida berspektrum luas, yang ternyata dapat menimbulkan masalah antara lain resurjensi, resistansi, timbulnya hama sekunder, residu pada hasil pertanian, pencemaran lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
Penerapan PHT didasarkan pada pendekatan ekologi, ekonomi, sosial budaya dengan tujuan mengendalikan populasi atau intensitas serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) sampai tingkat yang tidak menimbulkan kerusakan ekonomis menjamin produksi pada taraf tinggi, menghindari residu pestisida dan menjamin keberlanjutan produksi
Untuk terlaksanya penerapan PHT secara menyeluruh dan berkelanjutan telah ditetapkan bahwa strategi operasional PHT adalah dengan mengutamakan peran lingkungan  sebagai faktor pengendali alamiah dan memprioritaskan pemanfaatan dan pelestarian musuh alami. Seharusnya kita tidak ragu-ragu untuk menempat pengendalian hayati sebagai komponen utama PHT. Dengan demikian kita akan lebih peduli pada keberadaan dan kelestarian agen hayati.
Ada beberapa cara perbanyakan agen hayati tergantung dari jenis agens hayati. Namun yang akan disajikan adalah perbanyakan patogen serangga dari jenis cendawan yaitu verticilium sp dan tricoderma sp. Perbanyakan cendawan verticilium sp dan tricoderma sp pada media padat.

Kelebihan dan Kelemahan Agen Hayati
Penggunaan agen hayati dalam upaya pengendalian OPT memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu :
Kelebihan/ keuntungan :
-       Selektif
-       Organisme yang digunakan sudah ada di alam
-       Orgnisme yang digunakan dapat mencari dan menemukan hama sasaran
-       Dapat berkembang biak dan menyebar
-       Hama tidak menjadi resisten atau kalau terjadi sangat lambat
-       Pengendalian dapat berjalan dengan sendirinya
-       Tidak ada pengaruh samping yang buruk seperti pada penggunaan pestisida kimia.
Kelemahan / kekurangan :
-       Pengendalian berjalan lambat
-       Hasilnya tidak dapat diramalkan
-       Memerlukan pengawasan tenaga ahli.

Cara Perbanyakan Agen Hayati dari jenis cendawan dengan media padat
Bahan :
-       Jagung pecah atau beras
-       Kantong plastik tahan panas
-       Inokulum (starter) verticilium sp dan tricoderma sp
-       Spirtus
-       Alkohol 70%
Alat :
-       Kotak isolasi (incase)                                   -    Sendok makan
-       Kompor                                                           -    Kipas                   
-       Panci                                                               -    Nyiru
-       Dandang                                                        -    Jarum ose
-       Centong kayu                                                -    Lampu bunsen
Langkah Kerja :
-       Jagung/beras dicuci dengan air bersih tiriskan
-       Panaskan air dalam panci dampai mendidih
-       Atur nyala api (sedang), masukkan jagung/beras ke dalam panci selama 4-5 menit.
-       Angkat panci buang airnya dan tiriskan sampai dingin
-       Masukkan jagung/beras ke dalam kantong plastik tahan panas 4-5 sendok makan (±100 gr) lalu dilipat
-       Panaskan air dalam dandang sampai mendidih, masukkan jagung/beras terbungkus kedalam dandang dikukus selama 2-3 jam setelah air mendidih
-       Angkat dandang dan keluarkan jagung/beras, dinginkan, simpan ditempat yang bersih.
Inokulasi isolat :
-       Dilakukan dalam kotak isolasi (incase)
-       Siapkan media jagung/beras yang telah disterilkan
-       Siapkan isolat/inokulum murni (dalam test tube)
-       Dengan menggunakan jarum ose yang sudah dipanaskan diatas api bunsen ambil inokulum murni dalam test tube, kemudian inokulasikan kedalam media
-       Lipat mulut plastik, kemudian staples
-       Tulis nama cendawan dan tanggal perbanyakan pada plastik
-       Media yang telah diinokulasi, keluarkan dari incase, selanjutnya ditata rapih pada lemari/rak, inkubasikan selama 2-4 minggu
-       Media yang sudah penuh dengan spora siap diaplikasikan di lapangan.

Cara Aplikasi :
-       Siapkan larutan semprot dengan cara media hasil perbanyakan sebanyak 1 bungkus (100 gram) campurkan dengan air dan diaduk
-       Saring dengan kain, masukkan larutan ke dalam tangki. Tambahkan air.
-       Semprotkan sore hari (pada saat populasi hama masih rendah)
-       Amati perkembangan populasi hama dan musuh alaminya

OPT sasaran agen hayati
-       Wereng batang coklat, wereng hijau, kepinding tanah, kepikpengisap polong, kutu daun, kutu loncat, walang sangit, penggerek batang, ulat daun padi dll

Oleh : Wiwik Hayeweyah, SP
Penyuluh Pertanian Pertama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar