Sabtu, 21 Oktober 2017

MENGENAL PESTISIDA


 MENGENAL PESTISIDA

      Pestisida  asal kata dari pesticide (pest = hama dan penyakit; cide = membunuh)
      Jadi pestisida = bahan untuk membunuh hama dan penyakit
      Menurut : PP No.7, Tahun 1973, pestisida adalah semua zak kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk :
      Mengendalikan atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian
      Mengendalikan rerumputan atau gulma
      Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman
      Mengendalikan atau mencegah hama-hama pada hewan peliharaan
      Mengendalikan hama-hama air
      Mengendalikan atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu dilindungi


PENGELOMPOKAN PESTISIDA BERDASARKAN OPT SASARAN
OPT yang menyerang
Jenis pestisida yang dianjurkan
Serangga
Insektisida (Agrimec, Buldok, dll)
Tungau/ akarina
Akarisida (Omite, Rotraz, dll)
Cendawan/ jamur
Fungisida (Amistartop, Dithane, dll)
Bakteri
Bakterisida (Agrep, Bactocyne, dll)
Gulma/ tanaman liar
Herbisida (Gramoxone, Goal, dll)
Tikus
Rodentisida (Klerat, dll)
Siput/ moluska
Moluskisida (Siputok)
Nematoda
Nematisida (Furadan)


CARA KERJA INSEKTISIDA

Berdasarkan gerakan racun pada tanaman :
No.
Cara kerja
Contoh
1.
Non sistemik
Diazinon 600 EC, Nuvaq 200 EC, dll
2.
Sistemik
Regent 0,3 G
3.
Translaminer
Curacron 500 EC

Berdasarkan cara masuknya racun ke dalam tubuh serangga :
No.
Cara kerja
Contoh
1.
Racun perut/ lambung
Dipel WP, Regent 0,3 G, dll
2.
Racun kontak
Marshal 200 EC, Matador 25 EC, dll
3.
Racun pernapasan
Sinobrom 98 LG, Pegasus 500 EC

Berdasarkan cara kerja racun :
No.
Cara kerja
Contoh
1.
Racun protoplasma
Logam berat, asam kuat, dll
2.
Racun perut
Dipel WP, Furadan 3 G, dll
3.
Racun fisik
Minyak bumi
4.
Penghambat metabolisme
Atabron 50 EC, Cascade 50 EC, Match 50 EC, dll

Berdasarkan gerakan racun pada tanaman :
No.
Cara kerja
Contoh
1.
Non sistemik/ Kontak
Daconil 70 WP, Dithane M 45 80 WP, Antracol 80 WP, dll
2.
Sistemik
Benlox 50 WP, Metalax 35 SD, Ridomil Gold, dll
3.
Translaminer
Revus Opti 400 SC

















Berdasarkan cara kerja racun :
No.
Cara kerja
Contoh
1.
Merusak dinding sel
Siodan 20 WP, Xymoksan 50 WP, dll
2.
Mempengaruhi pembelahan sel
Benlox 50 WP, Bevistin 50 WP, Bendas 50 WP, dll
3.
mempengaruhi permebialitas membran sel
Rubigan 120 EC, Primazol 250 EC, Score 250 EC, dll.
4.
Menghambat enzim
Rovral 50 WP, dll.


FORMULASI PESTISIDA
      Bentuk formulasi dan kandungan bahan aktif pada umumnya dicantumkan di belakang nama dagangnya. Misalnya Dithane M 45 80 WP artinya pestisida tersebut bernama dagang Dithane M 45, mengandung 80% bahan aktif mankozeb dan diformulasikan dalam bentuk tepung yang dapat disuspensikan dengan air
      Bentuk formulasi pestisida juga erat kaitannya dengan bagaimana cara aplikasi pestisida tersebut. Misalnya formulasi bentuk tepung hembus (D), cara aplikasinya langsung diaplikasikan dengan cara dihembuskan tanpa perlu diencerkan dengan air. Contoh : Perigen 0,5 D
Kode formulasi
Uraian
Pengadukan
Residu yang tampak pada tanaman
EC
Emulsifiable Concentrate :
Formulasi dalam bentuk pekatan cair dengan konsentrasi bahan aktif cukup tinggi. Jika dicampur dengan air akan membentuk emulsi (butiran benda cair yang melayang dalam media cair)
Perlu
Ada
SCW atau WSC
Soluble Concentrate in Water (SCW)
Water Soluble Concentrate (WSC)
Formulasi dalam bentuk pekatan cair dengan konsentrasi bahan aktif cukup tinggi. Jika dicampur dengan air akan membentuk larutan homogen
Perlu
Ada

Kode formulasi
Uraian
Pengadukan
Residu yang tampak pada tanaman
WP
Wettable Powder
Formulasi dalam bentuk tepung yang jika dicampur dengan air akan membentuk suspensi
Perlu
Ada
S atau SP
Soluble (S)
Soluble Powder (SP)
Formulasi dalam bentuk tepung yang jika dicampur dengan air akan menghasilkan larutan homogen
Tidak
Kadang-kadang ada
G
Granule (G)
Formulasi berbentuk butiran siap pakai dengan konsentrasi rendah
-
-
WG atau WDG
Water Granule (WG)
Water Dispersible Granule (WDG)
Formulasi berbentuk butiran yang harus diencerkan dengan air
Perlu
Ada


Strategi Pergiliran Pestisida
Mengapa perlu dilakukan pergiliran penggunaan pestisida
      Pestisida dengan bahan aktif yang berbeda dapat pula memiliki cara kerja yang sama. Contoh : Golongan organofosfat dan karbamat bekerja menghambat kerja enzim asetilkolin esterase pada sistem saraf dan otot serangga
      Jika telah menggunakan insektisida dari golongan organofosfat harus dihindari menggunakan insektisida dari golongan karbamat. Hal ini disebabkan serangga yang telah terpapar oleh organofosfat telah membentuk pertahanan, sehingga jika diaplikasi dengan karbamat serangga tersebut tidak akan mati


Strategi pergiliran pestisida :
Bertujuan untuk menghambat terjadinya resistensi (kekebalan) hama dan penyakit terhadap pestisida
Pergiliran penggunaan pestisida harus dilakukan berdasarkan pada  cara kerja (Mode of Action/ MoA) pestisida yang berbeda
Cara kerja atau Mode of Action (MoA) adalah mekanisme kerja pestisida dalam mematikan hama atau penyakit sasaran melalui target pada bagian tubuh OPT
Cara kerja pestisida ditetapkan dengan kode angka dan huruf


KODE CARA KERJA PESTISIDA
Institusi yang menetapkan kode MoA :
Insektisida           IRAC (Insecticide Resistance Action Committee)
Fungisida             FRAC (Fungicide Resistance Action Committee)
Herbisida             HRAC (Herbicide Resistance Action Committee)

Pengkodean Cara Kerja Pestisida
Pestisida
Jumlah kode
Cara pengkodean
Contoh
Insektisida dan akarisida
27
Angka dan huruf
1A, 1B, 5, dsb
Fungisida dan bakterisida
63
Angka dan huruf
M1, M2, 1, 2, dsb
Herbisida
23
Huruf dan angka
A, B, C1, C2 dsb

Contoh kode cara kerja Insektisida
No.
Golongan
Kode cara kerja
Cara kerja
1.
Karbamat
1 A
Menghambat AChE (acetylcholinesterase), menyebabkan hyperexcitation. AChE adalah enzim yang mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkolin pada sinapsis saraf.
Organofosfat
1 B
2
Siklodin organoklorin

2 A
Memblokir saluran klorida aktivasi GABA  menyebabkan hyperexcitation dan kejang-kejang.
Fenilfirazol
2 B
3
Piretroid dan Piretrin
3 A
Menyebabkan saluran natrium selalu terbuka, sehingga pada beberapa kasus menyebabkan reaksi berlebihan oleh saraf.
DDT dan Metoksiklor
3 B

Contoh kode cara kerja Fungisida
No.
Golongan
Kode cara kerja
Cara kerja
1
Inorganik
M 1
-          Kontak pada banyak target
-          Terjadi aktivitas kontak bahan aktif fungisida pada banyak target.
-          Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida dengan risiko rendah tanpa ada tanda-tanda resistensi.  Tidak ada  resistensi silang antara anggota kelompok M1 sampai M9.
2
Inorganik
M 2
3
Ditio-Karbamat
M 3
4
Ftalimid
M 4
5
Kloronitril
(Ftalonitril)
M 5
6
Sulfamid
M 6
7
Guanidin
M 7
8
Triazin
M 8
9
Quinon (Antraquinon)
M 9
10
Benzimidazol
1
-          Mengganggu mitosis dan pembelahan sel
Tiofanat
11
Dikarboksimid
2
-          Mengganggu signal transduksi enzim


















Langkah-langkah untuk Menetapkan Pestisida yang Akan Digunakan
  1. Identifikasi OPT sasaran dengan tepat
  2. Lihat daftar pestisida yang diijinkan untuk OPT sasaran tersebut
  3. Pilih merk dagang pestisida yang diijinkan
  4. Lihat dan catat kode cara kerjanya
  5. Gunakan pestisida dengan kode cara kerja yang sama selama 3 minggu
  6. Pada minggu ke-4 s.d. ke-6, gunakan pestisida dengan kode cara kerja yang berbeda dengan langkah ke-4
  7. Pada minggu ke-7 s.d. ke-9 gunakan pestisida dengan kode cara kerja yang berbeda dengan langkah ke-4 dan ke-6
  8. Pada minggu ke-10 s.d. ke-12 dan seterusnya gunakan pestisida yang sama dengan langkah ke-4
Contoh Kode Cara Kerja Insektisida untuk Ulat bawang




























(Oleh : AGUS TRIYONO, SP)

1 komentar:

  1. ilmu yang sangat bagus. adakah literatur yang bisa saya baca untuk masalah rotasi pestisida ini pak?

    BalasHapus