Dalam bercocok tanam, waktu tanam merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. bertanam cabai di musim penghujan memerlukan banyak persiapan dan modal yang cukup besar mengingat tantangan yang harus di hadapi mulai dari persiapan lahan sampai pada perawatan tanaman,
Persiapan lahan untuk penanaman cabe
dimusim penghujan berbeda dengan pada saat musim kemarau. Perbedaan itu
terletak pada kedalaman dan lebar saluran pembuangan air.
Buatlah bedengan yang mampu mengantisipasi banjir
Pada
musim hujan, air sangat melimpah sehingga kelebihan air harus dibuang
tuntas. Agar terhindar dari hal-hal buruk selama musim hujan maka
bedengan dibuat dengan ukuran sebagai berikut :
- Lebar bedengan 100-110 cm
- Lebar selokan 60-70 cm, berarti lebih lebar daripada ukuran dimusim kemarau. Hal ini untuk memperlancar sirkulasi udara dan mempermudah penyemprotan sebab kondisi tanaman lebih subur pada musim hujan sehingga kemungkinan tajuk tanaman akan saling bertumpukan.
- Panjang bedengan diusahakan tidak lebih dari 12 m untuk mempermudah pemeliharaan tanaman dan pembuangan air yang berlebihan.
Tinggi bedengan minimal 50 cm. agar akar tanaman tidak tergenang
langsung pada saat hujan deras. Selain itu, air hujan juga dapat dibuang
tuntas sehingga risiko kematian terkurangi.
Lakukan pengapuran lahan bersamaan dengan pembajakan
Pengapuran
bertujuan untuk menaikkan pH tanah yang semula asam menjadi mendekati
netral. Pengapuran juga dapat menambah unsur hara kalsium (Ca) maupun
magnesium (Mg) yang sangat diperkaptan CaCO3 dan dolomite Ca Mg (CO3).
Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah
2-4 ton/ha atau sekitar 200-400 g per m².
Pengapuran pada musim hujan
sebaiknya dilakuakn bersamaan dengan pembajakan tanah. Dengan cara
demikian diharapkan kapur akan segera bereaksi dan siap menteralkan
kemasan tanah sebelum bibit cabai ditanam dilapangan.
Pupuklah bedengan dengan jenis dan dosis yang tepat
Pada
musim hujan, total pupuk yang diberikan bersamaan dengan pemasangan
mulsa plastic-hitam perak (PHP) sebanyak 85% dari penanaman di musim
kemarau karena jumlah air yang melimpah dimusim hujan akan mudah
malarutkan pupuk pada bedengan. Namun, perlu perhatikan bahwa pada musim
hujan ini komposisi pemupukan sebaiknya tidak terlalu banyak mengandung
unsure nitrogen karena unsure nitrogen akan diperoleh juga dari udara
bebas.
Kelebihan unsur nitrogen menyebabkan barang tanaman cabe
banyak mengandung air (sekulen). Tanaman yang sekulen akan mudah
terserang hama dan penyakit.
Pupuk kandang diberikan pada saat
bedengan selesai 70%. Pemberian dilakukan per bedengan dengan
memeprkirakan satu tanaman mendapatkan dosis 1 kg. setelah pupuk kandang
ditebarkan, lahan dicangkul kecil-kecil agar pupuk kandang bersatu
dengan tanah bedengan. Selang waktu antara penebaran pupuk kandang dan
pupuk kimia kira-kira 2 minggu. Sebelum pupuk kimia ditebarkan, kondisi
bedengan yang akan dipupuk harus basah oleh air hujan atau telah
tergenangi air pada malam sebelumnya. Pupuk ditebarkan secara merata di
seluruh permukaan bedengan. Bedengan kemudian dicangkul agar pupuk
berbaur dengan tanah. Setelah itu, bedengan dirapikan dengan
menghaluskan/meratakan permukaannya menggunakan potongan bilah bamboo
besar atau sisi-sisi tepi cangkul. Bedengan yang telah dipupuk dan
dirapikan disebut sebagai bedengan jadi. Bedengan air ini disiram
secukupnya kemudian segera ditutup dengan mulsa PHP.
Pasanglah mulsa dengan bantuan pasak penjepit
Pemasangan
mulsa PHP idealnya menunggu saat cuaca panas atau antara pukul
09.00-14.00 sebab dalam kondisi panas, mulsa plastic-hitam perak akan
mudah mengembang bila ditarik kencang. Namun, sinar matahari yang terik
sulit diperoleh pada musim hujan. Untuk mengatasi hal ini, mulsa PHP
dikaitkan terlebih dahulu dengan perak penjepit mulsa yang terbuat dari
bilah bambu pada ujung-ujung bedengan. Dengan demikian, bedengan telah
tertutup mulsa PHP sehingga pupuk yang telah disebar pada permukaan
bedengan tidak hanyut oleh hujan. Esok paginya, pada saat panas, mulsa
pada sisi-sisi bedengan dirapkan (dikaitkan) pada tanah. Sehari
menjelang penanaman, dibuat lubang penanaman pada mulsa PHP. Pelubang
plastic mulsa berupa pelat besi yang diisi arang bakar denagn diameter
lingkaran 10 cm. jarak tanam pada system zig-zag adalah 60 cm x 65 cm,
sedangkan pada system berhadap-hadapan 60 cm x 60 cm. untuk mendapatkan
hasil optimal, jarak tanam dibuat secara berseling (zig-zag).
Usahakan populasi tanaman tidak terlalu padat
Populasi
tanaman cabe dimusim hujan sebaiknya tidak terlalu padat agar tidak
merangsang pertumbuhan dan perkembangan hama serta penyakit tertentu.
Kepadatan tanaman sebaiknya tidka lebih dari 17.000 tanaman per hektar
dan idealnya 16.000 tanaman per hektar untuk lahan datar dan 14.000
tanaman untuk lahan terasering. Jarak tanam yang digunakan untuk musim
hujan yaitu 60 cm x 65 cm dengan system tanam zig-zag atau 65cm x 70 cm
dengan system tanam berhadap-hadapan antar tanaman. Apabila lahan
penanaman berbentuk terasering (bukan hamparan) maka penananamn
sebaiknya dimulai dari hamparan paling bawah. Dengan demikian, bila
tanaman paling tua terserang penyakit tidak akan menular ke tanaman yang
lebih muda lewat air pengairan.
Gunakan bibit yang seragam untuk penanaman satu petak
Di
dataran rendah sampai menengah (0-700 m dpl) bibit cabe hibrida siap
ditanam pada umur 20 hari setelah semai, sedangkan cabe local 25 hari
setelah semai. Untuk praktisnya, apabial tidak memperhitungkan umur,
bibit dianggap siap tanam bila telah berdaun 3-4 helai.
Pada musim
hujan, penanaman cabe dapat dapat dilakukan kapan saja, asalkan kondisi
udara tidak terlalu panas. Sebelum ditanam, plastic polibag dilepaskan.
Caranya, ujung permukaan tanah media semai agak dipadatkan kemudian
plastic dibuka secara perlahan (kalau perlu dirobek). Bibit dalam satu
patak penanaman harus seragam sehingga pertumbuhan dan produktifitasnya
relative seragam. Apabila dipaksakan menanam bibit yang kurang seragam
dalam satu bedengan maka bibit yang ukurannya kecil akan kalah dalam
penyerapan air makanan dari tanaman disekitarnya.
(Hari Suseto, SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar